Pernah mengalami cabe berbunga tapi tidak berbuah?
Saya kira pasti banyak yang mengalami hal seperti ini. Saya pun pernah mengalaminya.
Terjadinya gagal berbuah oleh cabe yang sudah berbunga bisa disebabkan oleh beberapa hal.
1. Bisa jadi cabe kekurangan nutrisi.
2. Cabe kurang mendapat sinar matahari.
3. Cabe terserang oleh OPT ( organisme pengganggu tanaman).
Mari kita bahas satu per satu.
Ketika cabe sudah memasuki fase generatif, yaitu mulai berbunga, kebutuhan unsur haranya berubah. Ada beberapa unsur hara yang dibutuhkan lebih lebih banyak.
Yaitu adalah unsur P dan K, atau fosfor dan kalium. Sedangkan kebutuhan akan unsur N mulai berkurang. Grafik tentang kebutuhan hara oleh cabai ini bisa dilihat pada link berikut.
Solusinya adalah berikan pupuk yang khusus menyediakan unsur P dan K.
Misalnya adalah:
- TSP sebagai sumber fosfat
- KCL sebagai sumber K
- MKP sebagai sumber P dan K
- Kalium Sulfat sebagai sumber K dan S atau
- Gandasil B (buah).
Jika cabe di tanam di lahan terbuka, sawah atau ladang misalnya, maka pemberian pupuk disesuaikan dengan anjuran pakai dari produsen pupuk masing - masing.
Alangkah baiknya jika sebelum menanam cabe, kita merencanakan terlebih dahulu supaya perawatan cabe menjadi lebih mudah.
Beberapa artikel ini mungkin bisa digunakan sebagai panduan:
- Menanam cabe dengan NPK (Dasar dan susulan).
- Menanam cabe dengan Gandasil D dan B.
Entah itu ditabur, di kocor atau sebagai pupuk daun harus sesuai anjuran.
Akan tetapi, kalau penanaman cabe di lakukan di pot atau polybag, pemberian harus terukur. Karena media tanam terbatas, jika pemberian terlalu banyak, cabe bisa keracunan.
Oleh sebab itu, langkah aman supaya cabe tidak keracunan adalah dengan menambahkan pupuk dalam jumlah yang sedikit, tapi lebih sering.
Misalnya jika diaplikasikan dengan pupuk kocor, pada umumnya dosisnya adalah 1 gram pupuk dilarutkan dalam satu liter air. Kemudian diberikaan ke tanaman sebanyak 1 - 2 gelas saja.
Bisa dengan cara lain, yaitu pupuk dilarutkan dengan kepekatan antara 200 - 300 ppm, kemudian diberikan ke cabe sebanyak 1 gelas saja. Ini bisa diberikan setiap hari atau 3 hari sekali.
Yang kedua adalah cabe kekurangan sinar matahari. Selain ketersediaan unsur hara, cabe juga membutuhkan sinar matahari yang sangat banyak sekali.
Setidaknya, cabe harus mendapat sinar matahari kurang lebih 6 - 8 jam per hari supaya produksi buahnya optimal.
Karena meskipun unsur hara dalam media tanam tersedia, kalau kurang sinar matahari maka unsur - unsur hara tersebut tidak bisa termanfaakan secara maksimal.
Hal tersebut disebabkan untuk bisa menyerap unsur hara, cabe mebutuhkan energi. Energi ini berasal dari sinar matahari.
Unsur hara makro seperti P dan K adalah unsur yang berat. Dibutuhkan energi yang besar bagi tanaman supaya bisa mengangkatnya dan memanfaatkannya.
Jika kita merasa unsur hara atau pupuk sudah diberikan tapi cabe tidak berhasil berbuah, coba pindahkan ke lokasi yang bisa mendapat sinar matahari lebih lama.
Ketiga adalah cabe terserang hama. Adanya hama pada cabe bisa mengganggu terjadinya proses pembuahan pada cabe.
Tidak usah muluk - muluk, hama kutu kebul atau kutu putih saja bisa sangat menghambat kalau diabaikan.
Karena kalau ada kutu kebul pasti ada semut. Kutu kebul akan menghasilkan embun madu yang disukai oleh semut.
Kemudian jika populasi semut sudah banyak, biasanya semut akan bersembunyi di dalam bunga cabai. Bunga cabai di makan oleh mereka dan akhirnya gagal menjadi buah dan rontok.
Mengatasi kutu kebul juga tidak terlalu sulit . Kita bisa menggunakan obat kimia ataupun membuat sendiri ramuan tradisional untuk mengatasi kutu kebul.