Isi dari blog ini di update di kambingjoynim.com
Kandang Kambing Sederhana

Kandang Kambing Sederhana

Kandang kambing adalah tempat untuk kambing sebagai hewan ternak melakukan sebagian besar aktifitasnya. Di kandang kambing, kambing-kambing biasanya diberi makan, minum, buang kotoran, beristirahat, memamah dan lain-lain. Demikian itu karena untuk di Indonesia sangat jarang sekali yang menggunakan kandang umbaran, mungkin hanya beberapa peternak besar seindonesia. Kenapa bisa begitu, banyak faktor yang berpengaruh. Saya tidak tahu faktor-faktor tersebut jadi saya tidak menulis yang tidak saya tahu. Hanya yang tahu-tahu saja yang saya tulis. Hahaha..



kandang-kambing-sederhana

kandang-kambing-sederhana

kandang-kambing-sederhana


Kandang kambing adalah rumah buatan bagi kambing itu sendiri. Secara kodrat hewani kambing tidak memiliki rumah atau suatu tempat untuk menetap dalam keberlangsungan hidupnya. Ia hidup berkoloni dan berpindah-pindah. Oleh karena itu kalau kambing tidak dikandang bisa sekali ia hilang lari kemana-mana.

Menyediakan kandang kambing adalah kewajiban atau keharusan bagi pemilik ternak kambing. Karena sang pemilik adalah manusia jadi mereka terikat oleh faktor sosial pemiliknya. Maksud saya adalah apabila seseorang memelihara kambing supaya kambingnya tidak merusak tanaman dan mengotori halaman tetangga maka kambing tersebut harus dikandangkan. Itulah yang saya sebut hewan ternak kambing kadang terikat oleh faktor sosial pemiliknya. Jadi tidak hanya terikat oleh tali.

Terus, bagaimana kandang yang baik itu?

Yang jelas kandang kambing harus kuat. Setiap hewan yang dikandangkan pasti selalu terjadi interaksi  antara hewan ternak dan kandangnnya. Interaksi yang saya maksud bermacam-macam. Bisa jadi kambing menggosokkan tubuhnya ke dinding kandang, menyundang, memakan kandang dan lain sebagainya. Dengan mengetahui macam interaksi kambing dengan kandangnya semoga anda bisa memperkirakan seperti apa kandang yang akan dibuat.

Sebagai ilustrasi: kenapa kandang sapi, kambing, dan burung berbeda hal itu dikarenakan interaksi ketiganya berbeda terhadap kandangnya. Sedikit mustahil ketika kambing dikandangkan seperti kandang burung, sangkar besar berpintu dan digantung.

Kandang kambing memudahkan kotoran kambing untuk terpisah dari kambing. Istilah kerennya self cleaning. Maksud saya adalah ketika kambing buang air (kecil dan besar) segera kotorannya tidak menumpuk jadi satu dengan tempat istirahat kambing. Dengan begitu kambing menjadi tetap bersih atau istilah jawanya tidak ngluloh. Selain itu juga bisa menjaga kesehatan kambing.

Sebaiknya kandang kambing bisa melindungi kambing dari panas yang terik, angin kencang dan hujan deras. Jadi gunakan bahan atap, kerangka dan dinding yang memungkinkan untuk tujuan tersebut. Misalnya kayu, bambu, beton, asbes dan genting.

Bagaimana desain yang ideal?
Untuk desain sebenarnya sesuai selera tentu juga sesuai anggaran. Kandang bagus, tahan lama biasanya mahal.
Kandang jelek, cepet roboh biasnya murah.
Sesuaikan saja sesuai anggaran.

Saya ucapkan terimakasih kepada etawajaya.com karena dari salah satu artikelnya saya memperoleh foto kandang yang mungkin bisa saja jadi inspirasi buat kita bersama.


Demikian artikel kandang kambing sederhana semoga bermanfaat.
Read More
Silase pakan Kambing-Keuntungan dan Resiko part 2

Silase pakan Kambing-Keuntungan dan Resiko part 2

Silase pakan kambing kalau dilihat dari mudah tidaknya dalam penyediannya memberikan keuntungan yang cukup bagus. Silase pakan kambing dapat disimpan dalam waktu berbulan-bulan sehingga stok pakan untuk beberapa bulan kedepan dapat disediakan. Memberikan silase pada kambing pada umumnya aman-aman saja tapi tetap memiliki potensi resiko. Harus dipertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas nutrisi bahan silase dan manajemen setelah silase jadi.


Silase dibuat dari hijauan makanan ternak (hmt) yang umumnya disukai oleh kambing seperti jagung, rumput, alfalfa dan lain-lain.  Hmt tersebut dibuat silase dalam kondisi fresh yang dichopper menjadi ukuran yang lebih kecil. Fresh yang saya maksud adalah hmt masih dalam kondisi kadar air yang tinggi ketika dibuat silase. Tujuan dari silase adalah mencegah hmt dari pembusukan. Secara teori, bahan organik yang mengandung glukosa atau serat bisa di silase.

Kunci dalam pembuatan silase adalah menyimpan hmt dalam kondisi hampa udara untuk mencegah oksidasi dan pembusukan. Pembuatan silase dapat dilakukan di silo atau plastik bag dengan diameter cukup besar.

Dalam proses pembuatan silase terjadi proses fermentasi dan pengasaman ( terbentuk asam laktat dan asam asetat). Bakteri yang terdapat atau ditambahkan dalam pakan akan mengurai zat pati, gula dan oksigen sehingga akan menghentikan proses pembusukan pakan. Ketika derajat keasaman tertentu, proses ensilase berhenti. Pakan menjadi stabil, suhu normal dan beraroma manis. Persoalannya ketika pakan di buka dan tidak sekali habis, penyimpanan berikutnya akan terjadi lagi proses oksidasi dan pembusukan sampai oksigennya habis lagi.

Faktor yang terpenting dalam menentukan keberhasilan membuat silase pakan kambing adalah kadar air dalam hmt. Hal ini merupakan hal yang cukup rumit. Karena secara mudah kadar air hmt  dapat diperoleh dari data-data penelitian namun kondisi lapangan adalah suatu yang berbeda. Lebih mudah untuk melakukan fermentasi bahan kering karena air dapat ditambahkan dan jumlahnya dapat dikontrol. Bakteri memerlukan kadar air tertentu untuk bisa mensintesis asam fermentasi (jumlah kadar airnya bisa diperoleh dari sumber lain). Di Amerika, silase jagung idealnya memiliki bahan kering sekitar 28-32% ( kalau gak percaya nanti kunjungi sumber yang saya cantumkan). Zat pati yang tinggi dalam jagung merupakan pakan alami untuk mikroba. 

Nantinya dalam pakan silase akan terdapat berbagai asam-asam hasil dari proses fermentasi. Asam laktat, asam asetat adalah asam yang bermanfaat untuk silase. Asam propionik, asam butirik, amonia dan alkohol adalah hasil samping yang kurang bagus untuk silase itu sendiri.

Dalam silase pakan kambing, jumlah asam laktat haruslah lebih tinggi dari asam-asam lainnya. Asam laktat tidak berbau jadi tidak mungkin diketahui jumlah pastinya hanya dengan kelima indra manusia. Untuk mengetahui jumlahnya harus dengan uji laboratorium. Asam laktat sejumlah 8-10% dalam silase menunjukkan bahwa proses fermentasi berjalan dengan baik dan cepat. Jumlah asam asetat seharusnya sekitar sepertiga dari jumlah asam laktat. Apabila terdapat lebih banyak asam asetat, itu berarti fermentasi dalam silase berlangsung lambat. Asam asetat baunya seperti cuka. Cepat dan lambat artinya silase cepat untuk menjadi stabil karena semakin lama untuk mencapai kestabilan semakin besar peluang untuk hadirnya bakteri yang tidak diinginkan.

Panas dan fermentasi yang terlalu lama, setelah bakteri  selesai mengurai zat pati, bakteri akan mendegradasi protein dan hasilnya adalah amoniak. Jika terdapat asam butirat dalam jumlah cukup banyak, berarti hmt yang dibuat untuk silase terlalu basah. Asam butirat berbau busuk, jadi silase juga baunya akan busuk. Jangan memberikan silase yang seperti ini ke kambing.

Masalah penting dalam silase pakan kambing adalah munculnya mikotoksin. Mikotoksin adalah racun-racun yang dihasilkan oleh jamur dan ditemukan dengan jumlah yang bermacam-macam hampir disetiap silase. Enzim beracun tersebut dapat berupa aflatoksin, vumitoksin, zearalenone, T-2 dan fumonisis. Mikotoksin dapat menyerang sistem imun kambing, produktivitas susu dan reproduksi kambing. Sebaiknya dalam membuat silase disertakan campuran bahan mikotoksin binder. Untuk hal mikotoksin binder akan dibahas di postingan selanjutnya.

Kami tidak menggunakan silase untuk pakan kambing kami. Jadi kami tidak memberikan cara teknis untuk membuat silase. Dengan berbagai pertimbangan kami lebih memilih hmt dan hamt kering daripada silase atau fermentasi.
Semoga bermanfaat.

Untuk bacaan lebih lanjut bisa kunjungi link berikut
 http://www.dairygoatjournal.com/86-3/john_hibma/

Read More
Silase Pakan Kambing-Keuntungan dan Resiko

Silase Pakan Kambing-Keuntungan dan Resiko

Secara alami kambing adalah tipe browser. Dalam mencari makan secara alami kambing selektif dalam memilih makanan. Kalau orang jawa bilang kambing itu ngramban tidak merumput seperti domba. Oleh karena itu ketersediaan hijauan makanan ternak menjadi salah satu tantangan terbesar dalam penyediaan pakan kambing.


Silase pakan kambing dapat menjadi sumber pakan ternak yang ekonomis. Apalagi untuk peternakan yang populasi kambing dan dombanya cukup besar. Silase jagung tersusun dari seluruh bagian tanaman jagung. Silase dapat dibuat untuk semua hijauan makanan ternak ( hmt) dan biji-bijian.

Resiko terbesar yang berhubungan dengan pemberian pakan silase untuk kambing dan domba adalah adalah listeriosis. Listeriosis disebabkan oleh bakteri Listeriosis monocytogenes. Listeria secara alami terdapat pada tanah yang kondisinya dingin dan lembab. Ia juga dapat dengan mudah tumbuh di pakan yang difermentasi dan hay basah.

Untuk tumbuh dalam silase pakan kambing, bakteri listeriosis membutuhkan oksigen dan ph diatas 5,5. Bakteri listeriosis akan tumbuh ditempat dimana terdapat kebocoran oksigen dalam bunker atau bag penyimpanan silase. Biasanya listeriosis muncul di bagian-bagian silo seperti bagian permukaan silo, sudut silo dan kemungkinan lain yang terdapat kebocoran silo. Sumber utama listeria adalah silase yang sudah berjamur.

Pada kambing dan domba, listeria dan menyebabkan keguguran, infeksi, peradangan otak dan cempe lahir mati. Gejala klinisnya terjadi sekitar 3 minggu setelah kambing dan domba memakan silase yang terdapat bakteri listeria. Belum terdapat obat untuk listeriosis. Untuk saat ini antibiotik dengan dosis tinggi digunakan untuk mencoba mengatasinya.

Dalam pemberian silase sebaiknya perharikan hal-hal berikut:

  • Selalu uji tingkat kandungan nutrisi dan mikotoksin
  • Seimbang dalam jumlan proporsi kandungan nutrisinya
  • Silase jangan diberikan ke kambing atau domba bila terdapat jamur atau mikotoksin
Demikian postingan mengenai resiko silase, semoga bermanfaat.
Read More
Peternakan Kambing Indonesia-Gambaran Umum

Peternakan Kambing Indonesia-Gambaran Umum

Status peternakan kambing indonesia


Indonesia memiliki 6 bulan musim kemarau dan 6 bulan musim penghujan. Temperatur rata-rata dari sabang sampai merauke antara 20 - 34 derajar celcius, kelembapan udara 50 - 90 persen (BMKG, Indonesia, 2013). Sistem peternakan di indonesia berbeda-beda untuk setiap daerah, ada yang sudah menerapkan sistem modern, semi-modern dan tradisional dalam sistem peternakan kambingnya. secara historis, berternak kambing, domba dan sapi sudah dilakukan oleh masyarakat indonesia sejak ratusan tahun yang lalu.

Produksi susu meningkat setiap tahunnya, tapi tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan yang cepat pula. Sebagian besar susu berasal dari susu sapi yang memenuhi kuota 30% dari total permintaan dan sisanya dipenuhi dengan susu bubuk impor. Kurangnya pasokan susu segar nasional menjadi sebuah potensi yang besar untuk peternakan kambing perah (Astuti dan Sudarman, 2012). Para peternak kambing lebih condong untuk produksi susu dan daging kambing daripada pembibitan dan susu kambing. Akan tetapi di 25 tahun terakhir, peternakan kambing perah secara perlahan meningkat dengan munculnya pusat peternakan Kambing etawah di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Sejumlah peternak kambing perah meningkat diberbagai daerah dengan sistem peternakan yang berbeda-beda pula.

Populasi kambing perah

Populasi kambing di Indonesia meningkat dengan cepat. Untuk daerah jawa barat saja pertumbuhan populasi kambing sekitar 6 % per tahun. Populasi kambing total sekitar 17,5 juta ditahun 2011 termasuk 3,5 juta peternak rumah tangga ( Indonesian livestock statistics, 2011).

Tabel populasi kambing di Indonesia
Provinsi 2007 2008 2009 2010 2011
Jawa Barat 1294 1431 1600 1801 2009
Jawa Tengah 3126 3356 3499 3691 3803
Jawa timur 2444 2739
2779
2822 2864
Provinsi lain (30) 7606 7606 7937 8305 8806
Total 14470 15147 15815 16619 17482

Populasi kambing di indonesia mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir, dari 14,5 jt di tahun 2007 menjadi 17,5 juta di tahun 2011. Populasi kambing tersebar ke 33 provinsi di Indonesia dengan populasi tertinggi di Jawa Tengah 21%, diikuti Jawa Timur 16% dan Jawa Barat 11%. Dari total populasi kambing,  sekitar 4-5 juta (32%) dipelihara untuk produksi susu kambing. Kambing betina dipelihara untuk diperah dan menghasilkan cempe sedangkan sebagian dipelihara untuk untuk menghasilkan cempe dan kontes. Lima belas tahun yang lalu, peternak kambing dan domba membentuk sebuah organisasi yang dinamakan HPKDI dan lima tahin kemudian peternak kambing perah mengumumkan sebuah organisasi bernama ASPENAS yang tujuan utamanya adalah mengorganisasi kontes kambing perah. Kedua organisasi tersebut sama-sama memiliki tujuan untuk memperbaiki produksi susu kambing dan mempromosikan harga susu kambing. ASPENAS mengadakan kontes reguler; tahunan atau tiap dua tahunan untuk mengidentifikasi kambing etawa terbaik. ASPEKPIN juga secara aktif mempromosikan kambing perah jenis lain seperti kambing saanen.

Beternak lambing perah

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Peternakan kambing memiliki potensial yang besar untuk dikembangkan menjadi produk komersial karena kambing mampu beradaptasi dengan baik di iklim tropis dan memerlukan investasi yang tidak terlalu besar. Peternak, yang menggunakan sistem tradisional, biasanya hanya memelihara kurang lebih 10 ekor kambing. Tujuannya antara lain sebagai tabungan yang apabila sewaktu-waktu diperlukan bisa dijual dan sebagai penghasil pupuk untuk pertanian. Kambing biasanya dipelihara untuk diambil daging dan susunya. Di Indonesia sendiri ada banyak ternak kambing seperti kambing Bali, Boerawa, Etawa, Peranakan Etawa, Gembrong, Jawarandu, Kacang, Kosta, Marica, Muara, Samosir, Kapra dan Saanen. Diantara semua kambing tersebut hanya kambing etawa, peranakan etawa dan kambing saanen yang menjanjikan untuk diternakan sebagai kambing perah.

Kambing kacang adalah kambing lokal Indonesia. Berat tubuh kambing kacang rata-rata 25 kg untuk jantan dan 20 kg untuk kambing kacang betina. Kambing kacang sangat mudah beradaptasi dengan iklim tropis. Kambing etawa berasal dari kambing jamnapari India. Berat kambing etawa jantan dewasa sekitar 90 kg dan etawa betina dewasa sekitar 60 kg. Produksi susu dari kambing lokal dan peranakan adalah 0,5 sampai 3 liter per hari tergantung dari jenis kambingnya. Kambing etawa dan sanen peranakan memproduksi tiga liter per hari selama masa laktasi pertama


Provinsi Prod.susu
L/ekor/hari
Tujuan Jenis kambing
DKI Jakarta &
Banten
0,5 - 1 Breeding & susu Etawa & saanen
JaBar (Bogor, Bandung, 
Sumedang, Garut)
0,75 - 3  Breeding & susu  Etawa, PE & Saanen
Jawa tengah
 (purworejo)
0,5 - 1  Breeding Etawa dan PE
Jogja ( Sleman
 & Kulonprogo)
0,75 - 1,5  Breeding & susu Etawa & Kambing lokal
Jatim (Blitar, Malang & Banyuwangi) 1 -2  Breeding & Susu Etawa, PE & Saanen
Lampung & Aceh                                     0,5-1 Breeding & susu PE & kambing lokal
Kalimantan Timur 0,5 Breeding & susu PE & kambing lokal


Sistem produksi ternak

Sebagian besar kambing-kambing di Indonesia dipelihara untuk tujuan penghasil daging dan hanya beberapa petani di beberapa daerah (Jawa) yang tetap memelihara kambing-kambing mereka untuk penghasil susu kambing. Permasalahan yang dihadapi oleh peternak kecil adalah produksi susu yang rendah dikarenakan pemberian pakan berkualitas buruk, tempat penyimpanan susu yang kurang memadai, sarana transportasi, pemasaran dan dukungan pemerintah. Beberapa peternakan kambing besar di Jawa Barat dengan lahan yang luas, kandang yang baik dan persediaan pakan cukup dapat memiliki lebih dari 100 hewan per peternakan. Biasanya peternakan kambing yang besar menjual susu mereka langsung ke konsumen, termasuk rumah sakit, restoran dan pabrik pengolahan susu. Di Jawa Tengah,  pemeliharaan kambing sebagian besar dilakukan oleh para petani yang memiliki lahan yang kecil dan kambing yang dipelihara antara 1 - 20 ekor. Misalnya, di Kabupaten Kemirikebo, Yogyakarta, dari 65 rumah tangga membentuk sebuah koperasi ternak atau kelompok ternak dan total akumulasi kambing dari koperasi tersebut adalah 623 ekor. Urin dan kotoran kambing dikumpulkan  dan dijual sebagai pupuk untuk perkebunan dan pertanian di sekitar. Surplus produksi susu kambing dapat diolah menjadi permen karamel susu, es krim, biskuit susu, dodol dan yoghurt dengan variasi rasa termasuk stroberi, apel dan kelapa.

Di daerah Pakem Yogyakarta, ada seorang petani yang modern yang sudah memiliki mesin pemerah susu untuk susu kambing dan pabrik pengolahan susu untuk membuat yoghurt. Sementara itu, Pak Bondan dari peternakan bumiku hijau dari Kabupaten Condongcatur Yogyakarta telah memperkenalkan cara yang unik untuk menjual susu segar dengan sistem door-price (Koran Kompas, 2011). Di Jawa Timur, peternakan kambing perah  sebagian besar seperti yang ada di Jawa Tengah, tetapi kebanyakan dari mereka dioperasikan sebagai koperasi petani. Harga susu sama seperti di daerah lain, tetapi mereka memiliki pangsa pasar dan permintaan susu kambing yang baik. Untuk beberapa kegiatan, seperti praktek perternakan kambing dan pelatihan pengolahan susu disediakan oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan, Departemen Pertanian di Batu Malang, Jawa Timur.

Produk

Limbah pertanian dan industri rumah tangga yang memiliki kandungan nutrisi yang baik seperti daun singkong, tebon, dedak padi, titen kedelai, limbah industri pembuatan tahu dan tempe dapat digunakan sebagai pakan tambahan atau pakan penguat ternak kambing. Peternak yang memiliki pemahaman lebih tentang manajemen kesehatan ternak dan pengolahan susu akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Peternak kambing yang memiliki manajemen kesehatan, pakan dan pengolahan produk yang bagus mampu memelihara lebih banyak kambing. Biasanya, dalam peternakan kambing skala kecil, kambing peliharaan diberi makan dengan cara diangon atau ngarit.

Susu kambing dipercaya sebagai makanan yang sehat. Peternak di beberapa daerah menjual susu mereka langsung ke konsumen, tetapi dalam beberapa kasus mereka menjualnya kepada koperasi atau distributor. Harga penjualan langsung adalah sekitar USD 1,5-2 per liter, sementara menjual kepada distributor mengambil harga yang lebih rendah (USD 1-1,5 per liter) tergantung pada kandungan lemak pada susu. Lebih lanjut petani biasanya menjual langsung produk ke pasar khusus (rumah sakit, restoran, konsumen biasa) dengan harga jauh lebih tinggi (sampai dengan USD 5 per liter). Di Jawa barat permintaan susu kambing lebih tinggi dari pasokan, sementara di jawa tengah adalah sebaliknya.

Pakan dan nutrisi kambing

Di masa lalu, para peternak kambing memberi makan kambingnya dari rumput alam yang tersedia atau istilahnya mengarit. Sejak peternakan kambing perah mulai dikembangkan, kambing mulai diberi pakan penguat atau konsentrat. Konsentrat tersebut bisa dari bahan-bahan seperti bungkil kedelai, dedak padi, tepung inti sawit, bungkil kelapa, limbah pembuatan tahu dan tempe. Tanaman kacang-kacangan seperti Indigofera sp., Calliandra sp., Leucaena sp. dan rumput seperti Panicum maximum dan Brachiaria humidicolaare menjadi pakan yang umum digunakan untuk ternak kambing. Silase juga banyak digunakan dalam bidang penyediaan pakan kambing. Universitas dan lembaga penelitian pemerintah juga memberikan informasi dan teknologi untuk pertanian yang baik dan untuk meningkatkan kinerja produksi dari susu kambing.


Pakan adalah yang paling penting dalam produksi ternak. Indigofera sp. sekarang sedang diperkenalkan kepada semua peternak kambing perah untuk meningkatkan kebutuhan protein. Pemanfaatan rumput asli ditambah dedak padi telah dievaluasi dalam kambing menyusui dan penelitian dengan limbah tempe sebagai pakan penguat juga telah dilakukan (Astuti et al., 2003). Hasil studi di atas menunjukkan produksi susu bisa mencapai 1,5 L / hari.

Manajemen kesehatan


Banyak peternak kambing perah tradisional tidak tahu tentang program vaksinasi dan praktik beternak hewan yang baik. Mereka sering bergantung pada obat herbal alami untuk mengobati hewan mereka yang sakit (sebagian besar di Jawa Tengah). Namun, beberapa peternakan maju sudah ada yang menerapkan protokol keamanan hayati dan praktek keamanan pangan di peternakan mereka. Sebagian besar penyakit yang menyerang peternakan kambing biasanya karena parasit, kembung, mastitis dan beberapa kasus brucellosis. Kinerja reproduksi merupakan salah satu informasi penting untuk mengumpulkan informasi kualitas genetik peternakan. Penyerempakan birahi dengan hormon PGF2α sangat umum digunakan oleh peternak modern untuk mendapatkan cempe-cempe yang seragam atau kualitas genetik yang sama baiknya. Sebagai contoh misalnya di peternakan Bangun Karso Farm, dengan 200 kambing perah, biasanya menyerempakkan birahi indukan kambing kemudian dikawinkan dengan pejantan-pejantannya. Sayangnya, recording data tidak didokumentasikan dengan baik sehingga tidak banyak data yang digunakan untuk perbaikan genetik

Selera konsumen

Penelitian yang dilakukan Moeljanto, et al., (2002) melaporkan bahwa konsentrasi flouride dari susu kambing adalah 10 sampai 100 kali lebih tinggi dibanding susu sapi, sehingga susu kambing dapat digunakan sebagai antiseptik alami dan makanan yang sehat. Susu aman untuk dikonsumsi dan bisa menetralkan pH lambung. Susu kambing juga dilaporkan mengandung protein dan lemak yang sangat mudah dicerna, natrium, kalsium dan fosfor. Tingkat konsumsi susu yang rendah di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh usia susu yang singkat dan harga yang tinggi, tetapi juga oleh budaya dan selera. Sangat sedikit orang Indonesia suka dan mampu minum susu kambing. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk mempromosikan minum susu kambing melalui program-program seperti "Hari Susu", namun sepertinya belum berhasil.

Harga susu kambing

Tidak ada statistik dari harga susu kambing di Indonesia. Menurut komunikasi secara personal dengan produsen susu kambing, harga susu kambing segar pada tahun 2013 telah meningkat menjadi US $ 2- 3per liter. Harga tersebut kira-kira 3 sampai 4 kali lebih tinggi dari susu sapi. Di beberapa daerah, susu kambing memberikan kontribusi signifikan terhadap total pasokan susu. Susu kambing di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya bisa mencapai harga tinggi sampai dengan US $ 2,5-5 per liter.


Tantangan dan solusi peternakan kambing perah

Informasi tentang populasi, produksi susu kambing dan produksi kambing perah sangat kurang. Produksi kambing perah membutuhkan dukungan baik dari pemerintah dan sektor swasta. Saat ini ada beberapa kegiatan untuk meningkatkan dan mempromosikan peternakan kambing perah. Misalnya melalui pemuliaan dan perbanyakan program untuk meningkatkan populasi kambing perah, dan penerapan teknologi produksi modern.

Populasi dan pendapatan orang Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan untuk makanan sehat. Pada tahun 2011, konsumsi susu per tahun per kapita sebesar 6.92 kg. Konsumsi susu secara keseluruhan adalah berupa susu bubuk untuk bayi dan susu cair kaleng . Dengan demikian produksi susu segar mempunyai potensi meningkat untuk memenuhi meningkatnya permintaan untuk susu baik susu segar atau susu olahan. Permintaan tidak dapat dipenuhi hanya dengan produksi lokal, sehingga pemerintah harus mengimpor, terutama dalam bentuk susu bubuk. Dengan demikian susu kambing dapat berperan sebagai sumber alternatif untuk memenuhi permintaan susu yang terus meningkat. Hal ini memberikan kesempatan bagi peternak kambing perah skala kecil untuk usaha produksi susu kambing dan berkontribusi untuk meningkatkan pasokan susu nasional. Namun susu kambing masih belum sepopuler susu sapi, meskipun susu kambing mampu mencapai harga tinggi USD $ 5 / L untuk pasaran tertentu.

*mata uang USD dikonversikan ke dalam rupiah sesuai kurs pada saat itu

Untuk melihat laporan asli tulisan Dr. Dewi  Apri Astuti Professor  in  Animal  Nutrition Faculty  of Animal  Science, Bogor Agricultural  University  Indonesia bisa didownload di link berikut.







Read More
Penyakit Diare Pada Kambing.

Penyakit Diare Pada Kambing.

Diare Kambing

Diare atau mencret adalah masalah gangguan kesehatan pencernaan yang sering dialami oleh kambing. Tanda-tandanya adalah kotoran kambing yang menggumpal seperti kotoran sapi dan kalau diarenya parah  kotoran kambing bisa berbentuk cair. Feses kambing diare biasanya juga disertai darah, lendir dan bau. Akan tetapi penyebab dari diare pada kambing tidak bisa ditentukan hanya dari warna dan bau feses dari kambing.


penyakit-diare-pada-kambing

penyakit-diare-pada-kambing

Diare bukanlah sebuah penyakit yang mengidap pada kambing, melainkan gejala dari gangguan kesehatan pada kambing itu sendiri. Kambing diare secara umum disebabkan oleh bakteri, virus, parasit dan manajemen yang kurang bagus. Populasi kandang yang terlalu padat, sanitasi yang buruk dan pakan yang kurang berkualitas bisa menyebabkan diare pada kambing. Meskipun manajemen yang buruk bukan sebab secara langsung tapi bisa menjadi pemicu untuk memudahkan penularan sumber diare.

Diare pada kambing dapat terjadi karena berbagai infeksi bakteri, virus dan parasit. Misalnya infeksi bakteri E-Coli, keracunan aflatoxin, acidosis rumen, kekurangan mineral tembaga( copper) dan lain-lain. Hubungannya dengan manajemen pakan adalah pakan yang berjamur sebaiknya tidak diberikan kepada kambing. Jagung, dedak padi, karak, dan lain sebagainya kalau penyimpanannya tidak bagus maka bahan pakan tersebut mudah ditumbuhi jamur yang menghasilkan aflatoxin. Bahan-bahan pakan yang mengandung lemak kasar cukup tinggi seperti bekatul mudah ditumbuhi jamur.

Selain infeksi, kambing mencret juga ada yang disebabkan pemberian pakan yang kurang tepat. Pemberian susu yang berlebihan, biji-bijan seperti jagung yang terlalu banyak, perubahan jadwal pemberikan pakan yang berubah secara drastis. Untuk pemberikan biji-bijian seperti jagung standardnya adalah 300 gram untuk kambing dewasa.

Rumen acidosis

Acidosis pada kambing disebabkan oleh terlalu banyak pemberian biji-bijian atau konsentrat. Kondisi ini bisa menyebabkan keasaman rumen kambing berubah dan juga mempengaruhi jumlah populasi bakteri pada rumen kambing. peningkatan asam dalam rumen kambing menyebabkan peradangan pada dinding rumen dan kemampuan bakteri untuk mencerna serat menjadi berkurang. Gejala acidosis pada kambing biasanya depresi, kambing tidak mau makan, kembung, mencret dan kadang-kadang mati. Untuk pencegahan pemberian konsentrat seharusnya diberikan secara perlahan untuk memberikan waktu rumen menyesuaikan.


Pengobatan dan pencegahan diare kambing


Sebelum melakukan tindakan pengobatan terhadap kambing yang diare alangkah baiknya apabila mengetahui terlebih dahulu penyebab diarenya. Untuk ini memang diperlukan pemahaman yang lebih mengenai diare yang terjadi pada kambing. Antibiotik diberikan untuk kambing diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Untuk diare kambing yang disebabkan oleh virus dan protozoa antibiotik tidak efektif untuk digunakan. Saran dari kambingjoynim.blogspot.com sebaiknya konsultasikan terlebih dahuku dengan mantri atau dokter hewan setempat sebelum melakukan tindakan pengobatan kambing yang diare.

Untuk mengobati kambing diare karena kesalahan pakan atau error mixing pakan bisa dilakukan treatmen mengembalikan pola pemberian pakan yang sebwlumnya. Bisa jadi pakan yang masih muda, rumput muda, daun-daun muda dan pakan yang terlalu basah. Pemberian pakan dengan kadar air yang sedikit dan memiliki serat kasar tinggi dapat membantu meredakan diare pada kambing. Daun pisang, daun kelapa dan daun bambu merupakan daun-daun yang memiliki seratkasar yang tinggi.

Alternatif lain untuk mengobati kambing adalah dengan menggunakan jamu tradisional sebagai berikut:


  • Kambing sakit diberi larutan garam 10 gr dan gula pasir 10 gr dan air matang 2,5 liter.
  • Ternak sakit diberi larutan oralit atau norit sebanyak 3 tablet.
  • Air kelapa muda diminumkan secukupnya.
  • Daun jambu biji 5 lembar dilumatkan bersama garam dapur dan diberikan pada kambing.
  • Ternak lebih banyak diberi hijauan daun jambu biji, daun bambu muda dan daun buni.
Resep jamu tradisional yang lain bisa menggunakan daun jambu biji atau daun sawo yang diblender dengan gula jawa lalu diminumkan ke kambing. Dari sumber resep ini tidak disebutkan jumlah lembar dan jumlah gula jawa yang digunakan.

Buah mahkota dewa juga dapat digunakan untuk mwngobati diare pada kambing. Caranya adalah dengan mengiris iris beberapa buah mahkota dewa kemudian campukan dengan garam serta air panas, sesaat setelah dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut, jika di daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi makanan kambing dengan mencampur daun jambu biji yang dicampur dengan garam secukupnya.


Untuk pencegahan sebaiknya diperbaiki sanitasi kandang kambing. Menjaga kebersihan kandang dilakukan secara rutin. Kambing yang sedang diare dipisahkan dengan koloni kambing lainnya untuk mencegah penularan. Harus diwaspadai feses kambing yang menempel di badan kambing biasanya dipantat dan ekor bisa mengundang datangnya lalat.


Demikian postingan mengenai diare pada kambing, semoga bermanfaat.
Read More
Daun Bambu Obat Mencret Ternak

Daun Bambu Obat Mencret Ternak

Daun Bambu Obat Mencret Ternak

Bakteri penyebab utama kambing diare adalah E. Coli, Salmonella sp, Clostridium prefingens, dan Pateurella multocida. Dengan jumlah yang terkendali bakteri tersebut tidak berbahaya untuk kesehatan ternak kambing. Kasrena berbagai kondisi, jumlah populasi bakteri tersebut dalam tubuh kambing  bisa melebihi batas. Misalnya adalah karena kambing stress.

Read More
Fodder Jagung Hidroponik Joynim Farm

Fodder Jagung Hidroponik Joynim Farm


Hidroponik

Untuk melihat update dari artikel ini silahkan kunjungi di link ini:
https://kambingjoynim.com/fodder-jagung-hidroponik-joynim-farm/

Hidroponik adalah sistem bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Media yang digunakan dalam hiroponik hanya media cair dan nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. 

Bertanam dengan sistem hidroponik memiliki beberapa keuntungan. Sistem bertanam hidroponik bisa menghasilkan produk tanaman yang besar dengan periode yang lebih cepat dan lahan yang lebih sempit daripada pertanian tradisional. Penggunaan pestisida dan obat-obatan kimia yang hampir tidak ada merupakan keunggulan tersendiri dari pertanian hidroponik. Dengan hidroponik produksi tanaman dapat dihasilkan sepanjang tahun dan tidak bergantung pada musim karena tanaman yang ditumbuhkan dengan sistem hidroponik tumbuh dalam kondisi tertutup atau terproteksi.



Fodder hidroponik

Hidroponik juga dapat diaplikasikan untuk menghasilkan pakan hewan ternak atau fodder. Sistem fodder hidroponik biasanya dengan cara menyemai biji-bijian sereal seperti barli, gandum, sorgum dan jagung atau bisa juga biji-bijian legum seperti alfalfa. Kalau di luar negeri biasanya yang dipakai untuk fodder hidroponik adalah rumput barli karena memiliki kandungan nutrisi tertinggi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk jagung juga bisa dikembangkan.

Sistem fodder hidroponik terdiri atas rak-rak yang digunakan untuk menempatkan baki atau nampan sebagai tempat menyemai biji fodder. Setelah benih direndam semalaman biji di sebar ke nampan atau baki. Selama masa perkecambahan biji dijaga supaya dalam keadaan lembab tapi tidak berlebihan atau air jangan sampai menggenang. Nampan atau baki biasanya dilubangi sebagai drainase sedangkan penyiraman dan pemberian nutrisi diatur melalui sprayer otomatis atau manual.

Benih untuk fodder biasanya mulai berkecambah dalam waktu 24 jam dan dalam waktu 5 - 8 hari sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar 15 - 20 cm. Setelah fodder diambil dari nampan, langsung bisa diberikan ke ternak kambing. Ternak kambing bisa memakan keseluruhan bagian dari fodder, baik daun, batang dan akar. Pakan fodder merupakan pakan dengan limbah yang sangat sedikit. Sebagian kambing mungkin tidak mau memakan karena belum terbiasa. Namun hal itu bisa diatasi dengan cara membiasakan pakan fodder tersebut.

Tempat paling ideal untuk membuat hidroponik adalah greenhouse. Karena dengan greenhouse dapat mengontrol kondisi suhu, cahaya dan kelembapan. Kondisi lingkungan yang tepat adalah di suhu 70 derajat Fahrenheit, kelembapan 60% dan pencahayaan 16 jam per hari. Untuk hal ini bukan tidak mungkin untuk membuat fodder hidroponik membutuhkan investasi yang cukup besar. 

Cara membuat fodder hidroponik jagung


Secara sederhana fodder hidroponik bisa dibuat dengan sistem yang sederhana. Rak-rak yang sederhana dan nampan-nampan yang dapat dibeli dipasaran. Tanpa pengatur suhu, kelembapan dan cahaya tambahan. Berikut adalah cara-caranya:
  1. Cuci benih jagung, buang kotoran yang mengambang.
  2. Rendam dengan air hangat kuku atau air dingin atau air plus mikroba 2 cc./ liter air. pilih yang mana terserah. Perendaman selama 12 jam ke atas. ( minimal 12 jam )
  3. Tiriskan. lalu masukkan kantong plastik gelap atau ember dan tutup rapat selama 12 jam
  4. Setelah keluar calon akar, sebarkan tipis satu shaf ( jangan bertumpuk ) dan tutup pakai plastik atau kain kaos sampai keluar bakal daun
  5. Buka penutup dan lakukan penyiraman kontinyu. penyiraman boleh memakai alat siram apa saja. bisa pakai semprot, bisa pakai gayung, yang penting praktis. lebih ringan dan praktis pakai pompa aquarium. kontruksi diatur sedemikian rupa agar air bisa sirkulasi naik turun bolak balik , sehingga bisa hemat air.
  6. Pada umur 6 hari batang mulai merah. Pemanenan dilakukan apabila sudah memenuhi 10 x berat benih( biasanya tidak sampai 10x) , atau ketebalan akar kira kira 5 cm. atau terserah anda tergantung keinginan.
  7. Sebelum dikasihkan ternak, fodder diangin anginkan dulu supaya akar bisa kering dari air, bukan kering dijemur. 
Pakan dari Fodder hidroponik  itu masih muda dan fress sepadan dengan rumpu yang masih segar. Oleh karena itu pakan fodder hidroponik biasanya memikiki palatibilitas yang tinggi.

Kesulitan dalam mengembangkan fodder hidroponik di indonesia adalah iklim yang tropis sehingga mudah sekali untuk berkembangnya jamur. Dibawah ini adalah gambar dari fodder hiroponik dari joynim farm.
fodder-hidroponik-joynim-farm


fodder-hidroponik-joynim-farm


fodder-hidroponik-joynim-farm


fodder-hidroponik-joynim-farm



Kandungan gizi fodder hidroponik


Biji fodder yang berkecambah akan berubah kandungan nutrisinya. Enzim yang bekerja selama perkecambahan akan merubah zat-zat kompleks menjadi lebih sederhana. Misalnya zat pati akan diubah menjadi gula sederhana, protein menjadi asam amino, dan lemak diubah ke dalam asam lemak. Fodder hidroponik juga mengurangi jumlah zat anti nutrisi seperti asam phitat.


Pakan fodder hidroponik mengalami penurunan jumlah total energi. Meningkatnya persentase jumlah protein berakibat pada hilangnya bahan kering fodder. Pakan fodder hidroponik memiliki kandungan air yang tinggi. Menurut laporan analisis bahan pakan ternak, pakan fodder hidroponik mengandung bahan kering antara 12-15 %. Jumlah bahan kering tersebut sangatlah sedikit apabila dibandingkan jumlah bahan kering biji yang mencapai 90%.

Apabila kandungan air pada pakan fodder hidroponik diabaikan, biaya pakan fodder hidroponik sangat murah. Misal perKG biji jagung harganya Rp. 3.000,- setelah menjadi 10 kg fodder maka per kg pakan fodder hidroponik biayanya Rp. 300,-. Hitungan ini seolah pakan fodder hidroponik bisa menjadi solusi untuk menyediakan pakan ternak kambing yang murah. Akan tetapi apabila fodder dikonversi ke bahan kering sebenarnya pakan fodder hideoponik ini sangatlah mahal. Dengan bahan kering 12% maka dari 10 kg pakan fodder hiroponik hanya ada 1,2 kg bahan kering. Biaya per kg bahan kering hampir sama dengan harga biji. Belum termasuk ekstra tenaga untuk perawatan fodder hidroponiknya. Jadi sebenarnya biaya pakan fodder hidroponik sama seperti harga pada umumnya, misalnya hay jagung atau silase jagung. Belum lagi apabila produksi fodder hidroponik tidak mampu mencapai 10 x lipat dari benih fodder.
Read More