Klobot Jagung Untuk Pakan Domba sampai 70%
Tanaman jagung sudah biasa untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Sapi, kambing, atau domba biasanya menyukai tanaman jagung ini. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini memang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak (kambing, domba dan sapi). Kebanyakan yang dijadikan pakan ternak adalah daun dan batangnya atau saya menyebutnya tebon.
Daun dan batang jagung setelah dipanen memiliki nilai ekonomis yang rendah setelah jagung dipanen. Meskipun memiliki nilai ekonomis yang rendah tebon jagung dikalangan masyarakat bawah termasuk mahal. Lain daerah lain harga. Ada daerah yang memang produksi jagungnya memang tinggi ada daerah yang kurang bernilai ekonomis pertaniannya apabila ditanami jagung.
Kembali ke klobot jagung. Ada penelitian dari skripsinya mahasiswa salah satu universitas negeri di Solo. Waktu penelitiannya pada tahun 2010. Cukup lama tapi ndak apa-apa semoga tetap bisa menjadi wawasan dan referensi. Penelitiannya tentang memanfaatkan klobot jagung untuk diberikan ke domba. Klobot jagung diberikan dalam jumlah yang bervariasi mulai dari tanpa klobot sampai 70%. Hal ini menjadi menarik karena jumlah klobot jagung yang diberikan sampai sebanyak itu.
Nutrisi dan Silase Klobot Jagung
Berapa sih kandungan nutrisi klobot jagung? Kandungan klobot jagung menurut Hasil analisa proksimat laboratorium pakan Lolit Sapi potong , Grati, Pasuruan menunjukkan bahwa kandungan nutrisi klobot jagung adalah : bahan kering 42,56 %, protein kasar 3,4%, Lemak kasar 2,55%, serat kasar 23,318% dan TDN 66,41%. Kalau dibandingkan dengan eceng gondok seperti pada postingan saya sebelumnya, klobot jagung ini memiliki bahan kering yang cukup tinggi tetapi protein kasarnya sedikit. Eceng gondok memiliki bahan kering yang sangat sedikit, tetapi dalam kandungan bahan kering tersebut, protein kasarnya lumayan.
Cara penelitian ini dilakukan secara singkat akan saya uraikan. Semua alat dan kandang dibersihkan, domba-domba yang akan dijadikan sebagai ternak penelitian dibersihkan dari parasit dan kemudian menyiapkan ransum yang akan di jadikan penelitian. Masing-masing sudah saya tulis dalam postingan saya sebelumnya. Dapat dilihat dengan mengklik link yang ada pada tulisan di paragraf ini.
Komposisi ransum yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga macam. Pertama, ternak domba diberi makan ransum yang terdiri dari 70% rumput lapang, 30% konsentrat, tanpa silase klobot jagung. Kedua, ternak domba diberi makan ransum yang terdiri atas 50% rumput lapang, 30% konsentrat dan 30% silase klobot jagung. Ketiga, ternak domba diberi makan ransum yang terdiri atas konsentrat 30%, 70% silase klobot jagung dan tanpa rumput lapang sama sekali. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah silase klobot jagung bisa menggantikan rumpung lapang seluruhnya. Nanti hasilnya bisa sama-sama kita lihat.
Penelitian kali ini cukup lengkap, jadi mempermudah untuk memahami. Dicantumkan juga kandungan nutrisi dari ketiga ransum tersebut. Datanya dapat dilihat di tabel di bawah ini.
kandungan nutrisi ransum silase klobot jagung untuk domba |
PO adalah ransum yang pertama, P1 adalah ransum ternak domba yang kedua, dan P2 adalah ransum pakan domba yang ketiga. Ketiga-tiganya memiliki kandungan nutrisi yang hampir sama, meskipun ada perbedaan nilai nutrisi nilainya sangat kecil.
Konsentrat yang digunakan untuk ternak domba ini, komposisinya dapat dilihat pada tabel di bawah.
komposisi konsentrat ternak domba |
Konsentratnya terdiri dari bekatul, tepung jagung, bungkil kedelai, urea dan premik.
Hasil
Hasil dari penelitian ini sangat positif. Positif untuk para peternak di pedesaan atau peternak skala kecil (seperti saya). Seperti yang ditunjukkan pada tabel ternak domba yang dikasih makan tanpa silase klobot jagung, rata-rata konsumsi harian dombanya sebanyak 524,73 gram/hari. Ternak domba yang diberi makan ransum yang mengandung 20% silase klobot jagung (P1), rata-rata konsumsi ternak dombanya sebanyak 537, 54 gram/ekor/hari. Ternak domba yang diberi makan ransum yang mengandung 70% silase klobot jagung (P2), rata-rata konsumsi ternak dombanya sebanyak 548,56 gram/ekor/hari.
konsumsi rata-rata ransum |
Sebagai informasi tambahan, penelitian ini ternyata berlangsung selama 10 minggu atau sekitar 2 bulan setengah. Jadi untuk dijadikan sebagai pakan musiman mungkin masih bisa kalau hanya 10 minggu. Kalau harus nyetok klobot jagung dan akan digunakan jangkap panjang, setahun misalnya, kayaknya perlu dikaji lebih lanjut. Atau bisa konsultasi ke ahlinya atau peternak yang sudah berpengalaman.
Hasil selanjutnya adalah pertambahan bobot badah harian ternak domba yang diberi makan ransum klobot jagung ini. Ternak doyan makan saja tidak cukup, kalau makan banyak tapi tidak menjadikan gemuk ya percuma. Oleh karena itu saya tampilkan hasil pertambahan bobot badan domba dengan diberi makan ransum silase klobot jagung ini. Hasilnya disajikan dalam tabel dan dapat dilihat di bawah ini.
Ternak domba yang hanya diberi ransum konsentrat dan rumput lapangan(P0), pertambahan bobot hariannya rata-rata 44,65 gram/hari. Ternak domba yang diberi makan ransum yang ada silase klobot jagungnya 20% (P1) pertambahan bobot badan harianya 42,86 gram/hari. Ternak domba yang diberi makan ransum yang ada silase klobot jagungnya sampai 70% (P2) Pertambahan bobot badan hariannya 40,18 gram/hari.
Pertambahan bobot badan domba penelitian semakin menurun dengan semakin banyak silase klobot jagungnya. Meskipun selisihnya pertambahan bobotnya tidak banyak, peneliti mengangap hal ini tidak masalah. Silase klobot jagung masih Ok, untuk digunakan sebagai pengganti rumput lapangan. Kalau saya juga setuju. Pemberian makan selama penelitian biasanya diukur atau dijatah. Jadi kalau mau cepet gemuk ya dikasih makan yang lebih banyak. Untuk itu dombanya makannya di loss aja...