Prinsip Dasar Bertanam Sistem Hidroponik
Entah kenapa akhir-akhir ini saya tertarik terhadap pertanian dengan sistem hidroponik. Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin memposting mengenai hidroponik ini. Di web ini sebenarnya saya pernah menulis tentang hidroponik , kalau tidak percaya
cek saja fodder jagung hidroponik joynim farm. Pada postingan tersebut saya menumbuhkan atau mengkecambahkan jagung sampai umur kurang lebih 7-10 hari tanpa menggunakan tanah. Tapi saat itu saya tujukan sebagai pakan ternak kambing saya. Kali ini kedepannya saya akan mencoba menulis beberapa artikel tentang hidroponik secara luas, kalau ada penelitiannya ya nanti akan coba saya tulis juga.
cek saja fodder jagung hidroponik joynim farm. Pada postingan tersebut saya menumbuhkan atau mengkecambahkan jagung sampai umur kurang lebih 7-10 hari tanpa menggunakan tanah. Tapi saat itu saya tujukan sebagai pakan ternak kambing saya. Kali ini kedepannya saya akan mencoba menulis beberapa artikel tentang hidroponik secara luas, kalau ada penelitiannya ya nanti akan coba saya tulis juga.
Bertanam dengan sistem hidroponik tergolong cukup ribet atau repot. Sebenarnya lebih mudah menanam dengan media tanah seperti pada umumnya. Dengan media tanah, persiapannya lebih mudah dan cepat, tinggal menggali tanah, bibit di tanam, disiram, selesai. Tinggal menunggu bibit tumbuh dan selang beberapa waktu dipupuk. Berbeda halnya kalau dengan hidroponik, model ini harus menyiapakan media khusus, memang tidak menggunakan tanah, tapi harus mencari ganti untuk media tanah tersebut.
Di perkotaan, bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik menjadi pilihan yang bagus untuk yang hobi bertanam maupun berkebun. Selain karena lahan terbuka yang kurang, karena halaman biasanya di paving, keramik atau diplaster, bertaman hidroponik juga memiliki nilai keindahan tersendiri. Dengan segala kreativitas hidroponik bisa dijadikan hiasan eksterior yang eksotik, menyejukkan dan enak dipandang mata.
Manfaat Bertanam sistem Hidroponik
Banyak manfaat yang diperoleh dari bertanam dengan sistem hidroponik, baik dipedesaan maupun di perkotaan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
- Tidak membutuhkan tanah untuk penanaman
- Pemberian nutrisi untuk tanaman lebih efektif dan efisien. Hal ini karena nutrisi diberikan ke tanaman dalam bentuk larutan dan larutan tersebut berada dalam suatu wadah atau media yang aliran airnya sudah ditentukan. Berbeda dengan tanah yang kandungan airnya mungkin akan merembes ke area yang cukup luas kalau tidak dipot. Meskipun di dalam pot, biasanya pot diberi lubang dibagian bawah untuk membuang air yang berlebihan.
- Sistem hidroponik bisa memberikan hasil yang lebih banyak. Bukan berarti bertanam dengan hidroponik memiliki produktifitas hasil yang lebih besar, akan tetapi sistem hidroponik dapat menggunak ruang tanam yang lebih maksimal. Penanaman di lahan terbuka hanya bisa memanfaatkan lahan seluas area lahan atau secara horisontal/mendatar. Dengan hidroponik, pemanfaatan lahan selain secara horisontal/mendatar juga bisa secara vertikal/ke atas. Akan tetapi ini membutuhkan infrasuktur dan investasi yang lebih besar.
- Mudah dalam memanen hasil. Dalam penanaman hidroponik skala yang cukup besar, tiap tanaman biasanya sudah diatur arah tumbuhnya sehingga tidak ada tanaman yang saling tumpang tindih sehingga pemanenannya lebih mudah karena buahnya tersusun secara teratur.
- Steril dan bersih. Tentu saja dengan bertanam sistem hidroponik akan membuat tanaman bersih karena tidak ada media tanah yang digunakan. Sistem hidroponik biasanya juga dibuat dalam greenhouse yang tertutup, debu dari luar juga minimal dan tidak terkena hujan secara langsung karena air hujan akan mengubah konsentrasi larutan yang ada pada sistem hidroponik.
- Media tanam yang digunakan dalam pertanian hidroponik dapat digunakan berulang kali
- Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
- Tanaman tumbuh lebih cepat
Tanaman yang bisa sistem hidroponik
Tidak semua tanaman bisa ditanam denga sistem hidroponik karena jenis dari tanaman tersebut yang memang tidak memungkinkan untuk bisa ditanam dengan cara hidroponik. Misalnya Mangga, Mahoni, dan Durian, tanaman-tanaman yang berakar tunjang sulit untuk ditanam dengan cara hidroponik. Dari pengamatan saya, sarat tanaman yang dapat di tanam dengan hidroponik adalah memiliki akar serabut dan akar berbentuk rimpang. Sayuran dan buah-buahan mirip sayur adalah tanaman-tanaman yang banyak ditanam dengan sistem hidroponik. Dari contoh-contoh tanaman yang saya contohkan dibawah ini memiliki akar serabut dan berakar rimpang. Kalau ada hidroponik dari tanaman berakar tunjang, tolong saya dikoreksi atau tulis dikomentar.
Sawi
menanam dengan sistem hiroponik. sumber: https://pixabay.com/en/farm-market-hydroponic-produce-1554307/ |
Bayam
Bayam Hidroponik. Sumber:https://pixabay.com/en/hydroponic-green-vegetable-plant-1245639/ |
Tomat
Tomat Hidroponik sumber: https://pixabay.com/en/tomatoes-vegetables-vegetable-fruit-936520/ |
Selada
Masih banyak contoh-contoh tanaman yang bisa ditanam dengan cara hidroponik. Sebagian besar sayuran bisa di tanam dengan cara hidroponik misalnya, cabe, paprika, kubis,terong, gambas, mentimun dan lain-lain. Buah-buahan misalnya semangka, melon, strawberry dan jagung. Tanaman Berakar rimpang misalnya jahe, kunit, laos dan juga dari berbagai jenis tanaman bunga.
Prinsip bertanam Hidroponik
Prinsip Pokok dalam bertanam dengan cara hidroponik adalah ketika tanaman dewasa pertumbuhan akar bisa dikendalikan dan media tanam hidroponik mampu menyangga beban tanaman tersebut. Hal ini memerlukan kemampuan kreatif dari kita. Misalnya menanam sawi hidroponik bisa dilakukan di botol plastik bekas air mineral isi 220 ml dengan media tanam misalnya rockwool. Rockwool akan cukup mampu menopang beban dari sawi yang sudah besar, dan juga volume botol plastik bekas air mineral kemungkinan juga akan mampu menampung jumlah akar dari sawi hidroponik tersebut. Berbeda misalnya kita ingin menaman tomat atau cabe secara hidroponik. Tomat dan cabe yang sudah besar memiliki tinggi dan beban yang cukup besar kalau hanya dengan media botol air bekas dan media rockwool mungkin tidak mampu untuk menahannya. Maka diperlukan media dan metode tanam hidroponik yang lain.
Metode hidroponik yang bisa diaplikasikan ada beberapa yaitu:
- Static solution culture (kultur air statis)
- Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
- Aeroponics
- Passive sub-irrigation
- Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
- Rotary atau berputar
Satu per satu nanti akan saya coba uraikan mungkin di postingan selanjutnya.
sampai jumpa dipostingan selanjutnya, terima kasih sudah mampir.