Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Kambing dengan EM4
Limbah dari peternakan kambing biasanya kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak. Limbah dari peternakan kambing banyak macamnya diantaranya adalah kotoran kambing dan
sisa-sisa pakan kambing yang tidak habis. Biasanya limbah ini hanya dikumpulkan disuatu tempat dan kemudian dibakar. Limbah dari peternakan kambing ini sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang cukup berkualitas. Pembuatan kompos dari limbah peternakan kambing bahan-bahannya bisa kotoran kambing murni atau dengan tambahan bahan-bahan organik lainnya, misalnya sisa-sisa pakan yang terbuang tadi.
sisa-sisa pakan kambing yang tidak habis. Biasanya limbah ini hanya dikumpulkan disuatu tempat dan kemudian dibakar. Limbah dari peternakan kambing ini sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang cukup berkualitas. Pembuatan kompos dari limbah peternakan kambing bahan-bahannya bisa kotoran kambing murni atau dengan tambahan bahan-bahan organik lainnya, misalnya sisa-sisa pakan yang terbuang tadi.
Banyak sekali manfaat dan keuntungan apabila memanfaatkan kotoran kambing menjadi pupuk kompos atau pupuk kandang. Yaitu:
- Mengurangi jumlah penyimpanan limbah peternakan
- Mengurangi bau yang diakibatkan oleh tumpukan kotoran kambing
- Menghilangkan patogen yang terdapat dalam kotoran ternak
- Biji-bijian gulma menjadi mati
- Mempermudah dalam pengangkutan dan pupuk kompos dapat memperbaiki tanah
- Pengomposan kotoran ternak dapat melepaskan unsur-unsur hara yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman
- Mengurangi sumber polusi dan Bernilai Ekonomi.
Manfaat-manfaat tersebut tidak terbatas pada peternakan kambing. Ternak Sapi, kerbau, kuda, dan domba juga bisa. Lihat juga cara membuat kompos dari kotoran sapi.
Pupuk kompos yang baik harus mempunyai rasio C/N <20, sehingga pupuk kompos dari kotoran kambing akan lebih baik penggunaannya bila dikomposkan terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, kotoran kambing ini akan memberikan manfaat yang lebih baik pada musim kedua penanaman. Kadar air kotoran kambing relatif lebih rendah dari kotoran sapi dan sedikit lebih tinggi dari kotoran ayam. Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing umumnya masih di atas 30. Kadar hara pukan kambing mengandung kalium yang relatif lebih tinggi dari pupuk kompos lainnya. Sementara kadar hara N dan P hampir sama dengan pukan lainnya.
Cara Membuat kompos dari kotoran kambing
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat kompos dari kotoran kambing. Cara pertama:
Mencampur kotoran kambing dengan bakteri starter em4. Aktifkan terlebih dahulu Em4 nya dengan cara mencampur em4 dengan molases dan air. Perbandingan em4, molases dan air adalah 1:1:100 misalnya
1 ml em4 : 1 ml molases : 100 ml air atau
10 ml em4 : 10 ml molases : 1000 ml air atau1 liter air.
Diamkan campuran ini selama dua hari supaya bakteri dalam em4 teraktifkan.
Takaran dalam penggunaan em4 ini sesuai petunjuk dalam kemasan adalah 1 liter em4 untuk 1 ton bahan / pupuk kandang. Kalau pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing ini tidak sampai 1 ton, maka takarannya disederhanakan.
1 ml em 4 untuk 1 kg bahan, jadi nilainya nanti akan sama dengan
(1000 ml = 1 liter) em4 untuk (1000 kg = 1 ton) bahan pupuk.
Siramkan secara merata larutan yang berisi em4, molases dan air ke kotoran kambing yang akan di buat kompos secara merata. Kemudian di ditutup rapat selama 7-14 hari. Kadar air dari pupuk kandang ini juga perlu diperhatikan. Ciri-ciri kadar air yang pas dalam pembuatan pupuk kompos dari kambing ini adalah kalau bahan dikepal, dan dilepaskan, bahan tadi tidak pecah atau ambyar selain itu saat dikepal tidak menentes kan air yang sampai mengocor banyak. Jadi, silahkan mengepal-ngepal kotoran kambing.....
Dari beberapa penelitian ada yang menyarankan membolak-balikkan kompos selama proses pemeraman tapi ada juga yang tidak. Kalau menurut saya tidak perlu dibolak-balik. Membolak-balik kompos berarti membuka tutupnya. Ini akan menyebabkan udara luar masuk ke dalam kompos tadi. Bakteri yang ada pada em4 bekerja dengan cara anaerob atau tanpa udara, jadi kalau ada udara luar yang masuk akan merugikan bagi aktifitas bakteri tersebut.
cara yang pertama ini hampir sama dengan cara pembuatan kompos dari kotoran sapi pada postingan saya sebelumnya.
Cara ke dua pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing. Cara yang kedua ini Bahan yang digunakan untuk pembuatan kompos tidak hanya dari kotoran kambing melainkan ada tambahan bahan organik-organik lainnya. Cara yang kedua ini seperti cara yang dilakukan oleh Suprapto dkk, peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung yang akan menggunakan pupuk kompos dari kotoran kambing untuk pertanian lada di Lampung. Bahan-bahannya adalah kotoran kambing dan limbah pertanian yang digunakan adalah limbah kopi, limbah somil (gergajian), jerami, dedak, sisa pangkasan penegak, bebokor dan penutup tanah.
1. Membuat larutan biofermemtasi dari molases dan biofermentasi EM-4 masing-masing volume 250 cc dengan konsentrasi 10 cc/ 20 liter. Molases 250 ml, em4 nya 10 ml yang dilarutkan ke air 20 liter. Semuanya dicampur diaduk sampai homogen atau merata.
2. Limbah pertanian dipotong-potong dg ukuran 5–10 cm, kemudian limbah pertanian dicampur secara merata. Campuran limbah pertanian ini ditaburkan kotoran kambing sampai merata, selanjutnya ditumbuk membentuk bedengan /guludan dengan ukuran 2 meter dan panjang 5-8 meter. Untuk ukuran ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Guludan ini lalu disiram dengan larutan biofermentasi yang sudah dibuat pada no 1 sampai merata.
3. Membuat campuran limbah pertanian untuk lapisan kedua. Campuran limbah pertanian yang dihamparkan pada guludan pertama, kemudian dilapisi lagi dengan limbah pertanian lainnya, kemudian di atasnya ditaburkan pupuk kandang sampai merata, selanjutnya disiram dengan larutan biofermentasi sampai basah seperti lapisan pertama.
4. Langkah-langkah seperti lapisan pertama dan ke dua dilakukan lagi pada lapisan ke tiga, dan seterusnya sampai ketinggian guludan mencapai 60-80 cm atau bahan habis.
5. Kemudian ditutup plastik gelap dengan rapat dan dibiarkan terjadi proses dekomposisi.
6. Setelah selama 10 hari,plastik dibuka dan dilakukan pengadukan, selanjutnya dikembalikan lagi dan ditutup plastik seperti semula.
7. Setelah 30–40 hari panasnya turun (dingin), pembuatan pupuk organik selesai dan siap untuk digunakan sebagai pupuk tanaman.
referensi:
Kusuma, Maria Erviana. 2012. Pengaruh Beberapa jenis Pupuk Kandang Terhadap Kualitas Bokashi. Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangkaraya. Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol. 1 No. 2
SUPRAPTO, SURACHMAN, A. PRABOWO dan M. SILALAHI. 2003. Pemanfaatan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Kompos Pada Tanaman Lada.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung