Isi dari blog ini di update di kambingjoynim.com

Penyakit-penyakit Utama Pada Kambing dan Domba

Hewan domba dan kambing merupakan hewan ternak yang mudah untuk diternakkan. Kambing dan domba populasinya sudah tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Baik dalam jumlah besar atau kecil berternak kambing atau domba sama-sama bisa menguntungkan. Buktinya, peternak-peternak kambing dan domba ada yang punya hanya 1,2 ekor, 5 ekor sampai ratusan bahkan ribuan. Toh yang 1 atau dua ekor tetep memelihara dombanya. 

Peternakan kambing menguntungkan itu karena dilihat dari potensinya. Namanya usaha dimana-mana tetap ada resiko. Meminimalisir resiko itu kalau saya kuncinya pada manajemen ternaknya. Mengatur , menjaga dan merawat kambing dan domba.

Pada postingan kali ini saya akan mencoba menuliskan tentang bagian penting dari manajemen peternakan kambing dan domba, yaitu tentang penyakit-penyakit yang paling ditemui oleh hewan ruminansia kecil seperti kambing dan domba ini. Postingan ini saya ambil dari sebuah publikasi ilmiah dari seorang peneliti dari Balai Besar Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor 16114.

Penyakit-penyakit yang dapat menjangkiti kambing dan domba ada yang karena infeksi dan non infeksi. Penyakit kambing dan domba karena infeksi misalnya penyakit karena virus, bakteri dan parasit. Sedangkan penyakit kambing dan domba karena sebab non infeksi misalnya kembung dan keracunan.

Penyakit kambing dan domba karena virus

Penyakit kambing dan domba karena virus misalnya adalah Orf dan Bluetongue. Orf itu kalau ndak salah keropeng dan bluetongue itu lidah biru.  Gejala-gejala kambing yang terkena orf adalah melepuh pada kulit. Karena orf ini sering menyerang pada bagian mulut kambing, jadi yang melepuh ya mulutnya kambing. Virus yang menyebabkan orf pada kambing dan domba dapat menular dan bersifat zoonosis. Zoonosis itu virus yang menginveksi dapat menyerang manusia juga. Jadi harus cukup waspada. Kalau yang terserang orf berada pada mulut kambing, maka kambing biasanya akan kesulitan makan. Jadi kasihan kan...karena sulit makan, kambing menjadi kurus. Kalau kambingnya kurus, kasihan yang memelihara.
penyakit-penyakit-utama-pada-kambing-dan-domba
Selain Orf penyakit yang dialami kambing dan domba karena virus adalah Bluetongue. Virus ini ditularkan melalui nyamuk Colicoides sp. . Kambing atau domba yang terinveksi oleh virus ini dapat mengalami tingkat  kematian yang cukup tinggi. Gejala dari penyakit ini adalah kambing atau domba akan mengalami demam tinggi, air ludah meleleh, muka dan lidah bengkak, dan juga lidah kambing atau domba berwarna kebiruan. Pada tahap selanjutnya, kambing atau domba akan mengalami peradangan pada kuku sehingga kambing kalau berjalan menggunakan lututnya.

penyakit-penyakit-utama-pada-kambing-dan-domba

Penyakit kambing karena Bakteri

Antraks adalah salah satu penyakit dikarenakan bakteri yang dapat menginfeksi kambing dan domba. Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit yang berbahaya. Nama bakterinya adalah Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menular ke manusia. Manusia dapat terinfeksi bila kontak dengan hewan yang terkena anthraks, dapat melalui dagingtulangkulit, maupun kotoran. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks Gejala dari kambing dan domba yang terserang antraks adalah kambing dan domba mengalami pendarahan yang keluar dari seluruh lubang tubuh dan terjadinya kematian mendadak pada ternak. 

Penyakit kambing karena parasit

Penyakit kambing yang dikarenakan parasit diantaranya ialah kudis atau scabies, penyakit pada saluran pencernaan dan penyakit cacing hati. Penyakit kudis pada kambing dan domba yang disebabkan infeksi Sarcoptes scabei sering menyerang ternak kambing atau domba. Kudis ini menyebabkan luka keropeng pada kulit di seluruh tubuh. Kambing atau domba menjadi gelisah karena rasa gatal, nafsu makan menurun, kurus, bila penyakit sangat parah dan tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini sangat menular ke hewan lain dan juga ke manusia.

Parasit cacing nematoda gastro-intestinal yang menyerang ternak ruminansia kecil seperti kambing dan domba adalah Haemonchus contortus. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala diare, nafsu makan turun dan kekurusan pada kambing atau domba. Sementara itu, parasit cacing trematoda, Fasciola hepatica, dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah pada kambing atau domba. Gejala yang ditimbulkan tidak begitu terlihat, tetapi kehilangan nafsu makan dan kekurusan. Bila penyakit sudah berjalan lama dan kerusakan hati sudah meluas hewan dapat mati mendadak, dan pada post mortum terlihat hati rusak dan banyak cacing dewasa ditemukan.

Penyakit kambing atau domba , Kembung

Gejala timbul apabila gas dalam rumen tidak dapat ke luar karena cairan rumen tertutup oleh buih dari hasil fermentasi pakan dalam rumen. Pada kondisi tersebut gas yang terbentuk dapat menekan organ dalam termasuk jantung dan paru-paru sehingga kematian dapat terjadi. Penyakit kembung rumen atau disebut bloat sering terjadi bila hewan mengkonsumsi tanaman legumes dalam jumlah yang banyak.

Penyakit non-infeksi lainnya yang dapat menyebabkan kematian yang mendadak adalah keracunan sianida. Beberapa tanaman hijauan seperti daun cassava (ketela) mengandung beberapa komponen cyanogenic seperti amigdalin, linamarin dan sebagainya. Bila daun tanaman ini dimakan ternak terlalu banyak maka komponen tersebut akan terhidrolisis oleh H2O membentuk HCN yang sangat beracun dan dapat menimbulkan kematian yang mendadak. Untuk daun singkong ini saya pernah menuliskan tentang bagaimana cara aman untuk memberikannya pada kambing dan domba.

Subscribe to receive free email updates: